Perpustakaan Masjid Nabawi: Pusat Ilmu di Kota Suci Madinah menjadi salah satu perpustakaan Islam terpenting di dunia. Lokasinya berada di dalam kompleks Masjid Nabawi, Madinah, dan berfungsi sebagai simbol perpaduan antara warisan ilmu klasik dan teknologi modern. Sejak masa Rasulullah ﷺ, Masjid Nabawi sudah menjadi tempat ibadah sekaligus pusat pendidikan.
Pemerintah Arab Saudi mendirikan dan mengelola Perpustakaan Masjid Nabawi untuk melestarikan manuskrip dan buku-buku berharga. Oleh karena itu, banyak ulama, mahasiswa, dan jamaah dari berbagai negara menjadikannya pusat penelitian dan rujukan utama.
Perpustakaan ini terletak di bagian barat kompleks Masjid Nabawi, dekat pintu masuk khusus. Posisi ini memudahkan jamaah umroh maupun haji untuk mencapainya. Selain itu, petunjuk arah tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk Arab, Inggris, dan lainnya.
Pengunjung dapat masuk secara gratis. Namun, mereka wajib menjaga adab, memakai pakaian sopan, dan tetap tenang selama berada di dalam.
Perpustakaan Masjid Nabawi menawarkan koleksi kitab dan manuskrip yang sangat berharga. Beberapa koleksi yang tersedia meliputi:
Kitab tafsir klasik karya ulama ternama.
Buku hadis seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan kitab hadis lainnya.
Manuskrip kuno yang ditulis tangan di atas kertas berkualitas tinggi.
Kitab fiqh dari berbagai mazhab Islam.
Ensiklopedia Islam modern yang lengkap.
Selain itu, banyak manuskrip telah mengalami proses digitalisasi. Dengan begitu, pengunjung dapat mempelajarinya melalui komputer tanpa menyentuh dokumen asli.
Perpustakaan Masjid Nabawi tidak hanya berfokus pada pelestarian buku-buku lama. Tempat ini juga menyediakan fasilitas modern yang mendukung kenyamanan pengunjung, seperti:
Ruang baca ber-AC yang kondusif untuk belajar.
Komputer dan katalog digital untuk memudahkan pencarian buku.
Koneksi internet gratis yang stabil.
Layanan fotokopi terbatas bagi peneliti.
Area khusus wanita yang terpisah.
Dengan fasilitas tersebut, jamaah dapat belajar, meneliti, atau sekadar membaca dengan nyaman.
Petugas perpustakaan membuka layanan setiap hari mulai pagi hingga malam. Namun, menjelang waktu shalat fardhu, mereka meminta pengunjung untuk keluar sejenak.
Pada musim haji dan Ramadhan, jumlah pengunjung meningkat. Oleh karena itu, datang di pagi hari menjadi pilihan terbaik bagi jamaah yang ingin suasana tenang.
Perpustakaan Masjid Nabawi memegang peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan Islam. Perannya antara lain:
Melestarikan warisan intelektual Islam melalui penyimpanan dan digitalisasi manuskrip.
Menyediakan sumber referensi yang membantu penelitian ilmiah.
Memberikan akses ilmu kepada jamaah dari berbagai latar belakang.
Menumbuhkan semangat belajar seperti yang dicontohkan Rasulullah ﷺ.
Dengan peran tersebut, Perpustakaan Masjid Nabawi tetap relevan dan berpengaruh di dunia Muslim.
Banyak jamaah umroh dan haji menyempatkan waktu untuk berkunjung ke perpustakaan ini. Setelah beribadah di Masjid Nabawi, mereka bisa membaca kitab, mempelajari sejarah Islam, dan berdiskusi dengan pengunjung lain.
Selain itu, sebagian jamaah membeli buku dari toko resmi masjid sebagai oleh-oleh ilmiah. Pengalaman ini membuat perjalanan spiritual mereka semakin lengkap.
Supaya kunjungan lebih nyaman, perhatikan beberapa tips berikut:
Datang di pagi hari untuk mendapatkan suasana yang lebih tenang.
Gunakan pakaian sopan sesuai adab masjid.
Siapkan daftar buku yang ingin dicari.
Gunakan katalog digital agar waktu lebih efisien.
Minta izin kepada petugas sebelum memotret manuskrip.
Dengan mengikuti tips ini, jamaah bisa memanfaatkan waktu di perpustakaan secara maksimal.
Perpustakaan Masjid Nabawi menggambarkan betapa Islam menghargai ilmu pengetahuan. Koleksi manuskrip langka, fasilitas modern, dan akses terbuka menjadikannya pusat pembelajaran yang sangat berharga.
Bagi jamaah yang berangkat bersama Salma Tour, kunjungan ke Perpustakaan Masjid Nabawi tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memperkaya pengalaman ibadah di Madinah.
by DIM Kreatif